Sabtu, 22 Agustus 2009

Forum Pemuda Bantah Foto SBY dari Kaltim


Kamis, 23 Juli 2009, 00:20:15 WIB
rakyatmerdeka.co.id

Jakarta, RMOL. Pemuda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan, ormas dan paguyuban di Balikpapan menolak keterangan Presiden SBY yang menyatakan sejumlah fotonya menjadi sasaran tembak, ditemukan dari Kalimantan Timur.

Dalam pertemuan yang digelar di Graha Pemuda, Balikpapan itu, para pemuda itu juga sepakat menolak semua klaim soal Kalimantan adalah sarang teroris.

"Kami segenap ormas dan pemuda Balikpapan dan Kaltim harus menyikapi kejadian pengeboman yang menewaskan 9 orang dan 53 luka-luka. Kami sepakat mengutuk keras aksi bom bunuh diri tersebut. Mengenai foto-foto latihan teroris yang menembak foto presiden SBY, kami tidak yakin berasal dari Kaltim," kata Ketua Forum Bersama Laskar Merah Putih M Arsyad Cannu Arsyad Cannu seperti dilansir JPNN, Rabu (22/7).


Dalam pertemuan itu ada Ketua DPD KNPI Balikpapan Muhaimin MT, Ketua Forum Bersama Laskar Merah Putih M Arsyad Cannu, Ketua GP Anshor Balikpapan M Rafi’I, pengurus Solidaritas Dayak Bersatu Gabriel, unsur pemuda calon DPRD Balikpapan terpilih Andi Welli, pengurus Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) Fahmi, Ketua Kerukunan Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur (KPMKT) Cabang Balikpapan M Hasbi, Ketua Koti PP Balikpapan Songkal Nababan dan pengurus Laskar Antasari Ari Fadilah. [hta]

Minimal Tender Elektronik Diturunkan

Sabtu, 22 Agustus 2009 , 15:10:00
Pos Metrobalikpapan.online

BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan akan menurunkan batas minimal tender elektronik. Itu dilakukan mulai tahun depan. Maksudnya, agar semua tender bisa lebih mudah diakses warga. Hal itu diungkapkan oleh Kabag Pembangunan Pemkot Muhaimin kepada Post Metro pada Jumat (21/8) di balaikota.

Muhaimin menuturkan, sebelumnya tender di atas Rp 600 juta dilakukan secara manual. Artinya, hanya yang Rp 600 juta ke atas yang menggunakan system tender elektronik atau juga disebut e-procurement. Sedangkan yang Rp 600 juta ke bawah menggunakan system manual.

Nah, untuk tahun depan, batas minimalnya akan diturunkan menjadi Rp 100 juta. Tentunya, jika batas minimalnya diturunkan, akan semakin banyak tender yang masuk ke system elektronik dan mudah diakses oleh warga.

“Jadi nantinya akan semakin banyak tender yang dilakukan secara elektronik,” kata Muhaimin.

Untuk itu, kata dia, pihaknya semakin meningkatkan kemampuan petugas dan perangkat yang ada. Karena, dengan adanya penurunan batas minimal, otomatis jumlah proyek yang dilelang dengan cara elektronik akan semakin banyak.

Muhaimin menambahkan, hingga saat ini ada 436 paket proyek yang sudah dilelang, dari total 455 paket. Ada 19 paket yang tertunda prosesnya. Perubahan itu terjadi karena adanya perubahan struktur organisasi di lingkungan Pemkot Balikpapan. Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan pada mekanisme APBD tahun ini.

Misalnya, perubahan Kantor Pariwisata yang menjadi Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dispordubpar), dan Kantor Pemadam Kebakaran (KPK) yang berganti menjadi Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBK).

“Ya, perubahan-perubahan itu sedikit banyak menghambat proyek yang akan berjalan,” tuturnya. “Tetapi, belasan proyek tertunda akan dimasukan alokasi anggaran perubahan tahun ini,” tambahnya.

Lebih jauh Muhaimin menuturkan, saat ini realisasi proyek secara fisik sudah menyentuh angka 43,19 persen atau Rp 126 miliar. Dalam waktu dekat ini, kata Muhaimin, akan ada beberapa proyek yang mulai dikerjakan. (mgg-1)